Hari-Hari di Tahun Ciong
ada beberapa hal-hal yang saya sadari dari tahun ciong; bahwa dunia mungkin lebih luas dari fiksi dan kita tak punya cukup logika untuk memahaminya.
hujan deras mengguyur pada satu hari yang biasa di Februari 2021. tidak banyak yang terjadi, mobil-mobil memenuhi jalan tol untuk kembali ke rumah-rumah dan kantor. hari yang bergembira untuk menyambut hujan.
saya tidak pernah mendengar kata ciong sebelumnya; namun kali pertama saya mendengarnya justru hadir di hari terakhir saya bekerja sebagai intern. menarik karena dua hal; pertama, saya justru dianjurkan seharusnya tetap bekerja; kedua, kalimat setelahnya membicarakan sakit punggung yang baru saya sendiri yang tahu, kini tersebar di internet.
ciong secara umum berarti tidak selaras dengan alam, setidaknya itulah yang saya dapatkan melalui penelusuran singkat di mesin pencarian google. ada hal-hal lain yang saya temukan terkait shio, ramalan, dan semacamnya. being deemed living a year in tahun ciong, what can I learn?
pertama. tidak seluruh hari di tahun ciong adalah hari yang buruk. banyak hari-hari menyenangkan yang belum pernah saya alami sebelumnya.
kedua. ada hari dimana semuanya terasa a little too much. seperti memasukkan kuah lontong sayur ke plastik kiloan, ada stretch dan tarikan yang diterapkan kepada saya yang kemudian membuat batas-batas saya lebih besar dan fleksibel lagi. berkali-kali, berulang-ulang. kejadian seperti membuat saya mempertanyakan kembali prinsip dan pola-pola pikir rigid yang tertanam di otak saya. — dan oh, stretch seperti ini tidak terjadi secara linear, seringnya justru berbentuk kurva yang mengembalikan ke titik awal, membawa ke bawah, dan lainnya.
ketiga. hari-hari bisa terasa lebih lama maupun lebih cepat dibanding hari-hari lain. seringnya hari terasa lebih lama sebab kita menanti malam dan berharap tubuh tertidur lebih cepat, tetapi monster lain bernama pikiran menanti untuk membunuh di ujung malam. seolah membawa kita menaiki rollercoaster sebelum pagi menjelang.ada beberapa hal-hal yang saya sadari dari tahun ciong; bahwa dunia mungkin lebih luas dari fiksi dan kita tak punya cukup logika untuk memahaminya.
ada beberapa hal-hal yang saya sadari dari tahun ciong; bahwa dunia mungkin lebih luas dari fiksi dan kita tak punya cukup logika untuk memahaminya; kejadian bisa lebih tak masuk akal dan kita bertanya-tanya tanpa pernah mendengar jawabnya.
mungkin kelak kita menertawakan penderitaan seperti penderitaan menertawai kita di hari-hari lain. tapi tidak di hari ini. ini hari-hari di tahun ciong.
mungkin kelak kita melepas topeng tertawa lalu berdamai dengan masa lalu sebelum masa lalu kelak berjumpa dan membunuh kita. tapi tidak di hari ini. tidak di siang maupun malam hari di tahun ciong.
ada hari-hari lain dimana langit terasa runtuh dan gelap. ada hari-hari lain dimana tanda tanya berdatangan sederas aliran sungai di kepala saya. ada hari-hari lain dimana perasaan bertentangan logika dan tak tahu waktu selesai bertanding. ada hari-hari dimana overwhelmed menjadi tema besarnya, dan itu tidak apa-apa.
keempat. jika dibagi menjadi tiga bagian dalam dua belas bulan setahun, saya bisa melihat diri saya sendiri dalam Strategic Drift Theory dalam manajemen.
dalam 4 bulan pertama, perubahan-perubahan terjadi di luar dan saya harus menyesuaikan diri. perubahan lain terjadi dalam cara-cara saya melihat dunia yang sedang dijalani selama beberapa periode terakhir. ada hal-hal yang saya baru ketahui, saya semestinya sudah ketahui sebelumnya, dan hal-hal yang saya tidak ketahui sama sekali.
fase caturwulan kedua membolak-balik hidup saya seperti jagung bakar yang dijual di puncak. perubahan terjadi bukan hanya pada bagaimana dunia luar bekerja, namun mengubah bagaimana saya harus mengikutinya. ada gap besar tentang bagaimana realita berjalan di kepala saya dan bagaimana yang terjadi di depan mata saya. banyak perubahan yang terjadi dari dalam yang justru berlawanan dengan prinsip saya sendiri, jika orang bijak menyebut if you’re looking for an answer, look within. maka saya secara sadar telah dan sedang menjalaninya. pencarian jawaban ke dalam diri sendiri memaksa saya untuk lebih sadar tentang diri saya sendiri dan bagaimana saya seharusnya memperlakukannya.
caturwulan ketiga baru akan dimulai esok hari dan jika konsep saya terkait Strategic Drift Approach to face Tahun Ciong benar, maka saya sudah memiliki bekal dan pengalaman dan luka kering yang saya koleksi belakangan. it is not enough, i know. tapi di hari-hari lain, terkadang kita harus menemui masalah secara langsung untuk menemukan penyelesaiannya.
melihat tahun ciong sebagai tahun pembelajaran dan redefining reality over and over again adalah hal terbesar yang saya pelajari. tidak selaras dengan alam bukan berarti akhir dunia. yes, mungkin ini terasa seperti ujung dunia yang kita tahu. Tapi kelak kita tak mengenal manis tanpa pahit, not putih tanpa not hitam, maupun hari-hari keberuntungan tanpa hari-hari kesialan.
— Kanzia Rahman